Selasa | 22 April 2025 18:59:38 WIB
HANKAM
Babinsa Pelda Iswandi Bantu Petani di Wilayahnya Tanam Padi dengan ATABELA

RAKYATNASIONAL.COM,- Babinsa Pelda Iswandi Bantu Petani di Wilayahnya Tanam Padi dengan ATABELA
Samarinda - Babinsa Koramil 05/Samarinda Utara, Kodim 0901/Samarinda Pelda Iswandi membantu warga binaan menanam padi dengan tekhnik Atabela (Alat Tanam Benih Langsung), bertempat di Jl. Tawes RT.13 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Selasa (22/04/25)
"Ini sebagai wujud dukungan TNI khususnya prajurit kewilayahan, yaitu Babinsa dalam mendukung ketahanan pangan," ujar Pelda Iswandi.
Menurutnya, dengan penuh semangat pihaknya ikut serta terjun langsung ke sawah membantu para petani desa binaan saat menanam padi dengan tekhnik baru yaitu dengan ATABELA (Alat Tanam Benih Langsung).
Budi daya tanaman padi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pertanian, oleh karena itu teknik budi daya padi terutama penanaman menjadi sangat penting karena akan menentukan jumlah populasi tanaman dalam suatu lahan. Dalam penanaman benih secara langsung (tabela) penggunaan Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) mampu mengatasi borosnya penggunaan benih, berbiaya murah dan meningkatkan produksi padi.
Penggunaan atabela secara ekonomi mampu mengurangi biaya penanaman. Perbandingan apabila dengan cara tapin mencapai 2-3 juta per ¾ hektar atau 75 are, sedangkan dengan atabela cukup dengan biaya 150-200 ribu dengan luasan yang sama. Keuntungan lainnya adalah hemat penggunaan benih sampai 40 kg/ha., mempersingkat jam kerja petani dan hemat tenaga kerja, serta lebih mudah dalam pengendalian gulma.
Mekanisme kerja atabela dioperasikan dengan cara menarik stang kendali, Putaran roda disalurkan melalui Poros ke rol penakar benih. Saat Rol Penakar benih berputar, benih akan masuk kelubang-lubang penakar (berukuran satu butir benih padi, berjumlah 54 lubang) pada rol penakar benih. Setelah benih yang masuk ke dalam lubang-lubang tadi berputar melalui kuas penyapu benih yang dipasangkan dalam Hopper, benih akan jatuh secara gravitasi ke alur larikan yang dibuat oleh pembuka alur yang terletak pada bagian bawah pelampung/skid.
Menurut Babinsa Tekhnik ini sangat membantu para petani dalam menghemat benih dan menambah produksi.
Pelda iswandi juga selalu memberi suport dan menumbuhkan semangat tinggi terhadap para petani dalam menanam padi. Ia berharap kebersamaan di sawah ini dapat menciptakan kedekatan dan kekeluargaan dengan Para Petani,” pungkasnya.
Pendim 0901/Samarinda.
Samarinda - Babinsa Koramil 05/Samarinda Utara, Kodim 0901/Samarinda Pelda Iswandi membantu warga binaan menanam padi dengan tekhnik Atabela (Alat Tanam Benih Langsung), bertempat di Jl. Tawes RT.13 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan Kota Samarinda. Selasa (22/04/25)
"Ini sebagai wujud dukungan TNI khususnya prajurit kewilayahan, yaitu Babinsa dalam mendukung ketahanan pangan," ujar Pelda Iswandi.
Menurutnya, dengan penuh semangat pihaknya ikut serta terjun langsung ke sawah membantu para petani desa binaan saat menanam padi dengan tekhnik baru yaitu dengan ATABELA (Alat Tanam Benih Langsung).
Budi daya tanaman padi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pertanian, oleh karena itu teknik budi daya padi terutama penanaman menjadi sangat penting karena akan menentukan jumlah populasi tanaman dalam suatu lahan. Dalam penanaman benih secara langsung (tabela) penggunaan Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) mampu mengatasi borosnya penggunaan benih, berbiaya murah dan meningkatkan produksi padi.
Penggunaan atabela secara ekonomi mampu mengurangi biaya penanaman. Perbandingan apabila dengan cara tapin mencapai 2-3 juta per ¾ hektar atau 75 are, sedangkan dengan atabela cukup dengan biaya 150-200 ribu dengan luasan yang sama. Keuntungan lainnya adalah hemat penggunaan benih sampai 40 kg/ha., mempersingkat jam kerja petani dan hemat tenaga kerja, serta lebih mudah dalam pengendalian gulma.
Mekanisme kerja atabela dioperasikan dengan cara menarik stang kendali, Putaran roda disalurkan melalui Poros ke rol penakar benih. Saat Rol Penakar benih berputar, benih akan masuk kelubang-lubang penakar (berukuran satu butir benih padi, berjumlah 54 lubang) pada rol penakar benih. Setelah benih yang masuk ke dalam lubang-lubang tadi berputar melalui kuas penyapu benih yang dipasangkan dalam Hopper, benih akan jatuh secara gravitasi ke alur larikan yang dibuat oleh pembuka alur yang terletak pada bagian bawah pelampung/skid.
Menurut Babinsa Tekhnik ini sangat membantu para petani dalam menghemat benih dan menambah produksi.
Pelda iswandi juga selalu memberi suport dan menumbuhkan semangat tinggi terhadap para petani dalam menanam padi. Ia berharap kebersamaan di sawah ini dapat menciptakan kedekatan dan kekeluargaan dengan Para Petani,” pungkasnya.
Pendim 0901/Samarinda.