Rabu | 22 Januari 2025 17:30:09 WIB
PROFIL
DIUJI 6 PROFESOR, TAUPIK LUBIS, RAIH GELAR DOKTOR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UID

RAKYATNASIONAL.COM,- DIUJI 6 PROFESOR, TAUPIK LUBIS, RAIH GELAR DOKTOR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UID
Bertempat di Aula Masjid Bab Al-Rusydi Kampus Universitas Islam Jakarta (UID), pada Selasa 21 Januari 2025, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Promovendus Taupik Lubis, mengikuti ujian Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Jakarta. Dan Desertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sidang Terbuka, guna memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam tersebut, dengan judul "Pengembangan Bahan Bacaan Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Pendidikan Multikultural Di Madrasah Ibtidaiyah",
Dalam ujian Desertasi Promovendus Taupik Lubis, diuji oleh beberapa profesor, diantaranya, Ketua penguji, Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si. (Rektor/ Guru Besar Universitas Islam Jakarta). Sekretaris Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. (Ka. Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta), Anggota, Assoc. Prof. Dr. Sutardjo Atmowidjoyo (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta). Prof. Dr. Murodi, M.Ag. (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta). Dr. Atabik Luthfi, Lc. MA. (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta) serta Penguji Luar, Prof. Dr. Bunyamin, M.Pd.I (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA).
Dalam paparannya, Promovendus Taupik Lubis mengungkapkan bahwa Memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai multikulturalisme berbasis ajaran Islam pada tataran Pendidikan dasar adalah hal yang penting dalam upaya mendukung program moderasi beragama yang tengah digencarkan Kementerian Agama RI. Hal itu merupakan bagian dari modal dasar bagi bangsa kita untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam berbasis Pendidikan multikultural di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang terdiri dari 5 tahap yakni: 1) Penelitian dan Pengumpulan Informasi: 2) Membuat Perencanaan (desain) Produk: 3) Mengembangkan Produk: 4) Melakukan Uji Coba Awal, Revisi Produk dari Hasil Uji Coba Awal, Uji Coba Lapangan Utama, 5) Melakukan Evaluasi dan Revisi.
Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, validasi, angket, dokumentasi, tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Produk yang dihasilkan telah melewati beberapa kali uji validasi oleh beberapa orang ahli, dan diuji coba di Madrasah Ibtidaiyah obyek penelitian. Uji coba terbatas pertama dilakukan pada tiga orang pelajar dengan tingkat hasil belajar yang berbeda di kelas 6. Uji coba terbatas kedua dilakukan pada kelompok kecil pelajar kelas 6 yang dipilih secara acak. Uji coba lapangan dilakukan pada pelajar kelas 6 dengan jumlah subjek 29 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan bacaan yang dikembangkan memenuhi kategori sangat valid berdasarkan kriteria validitas menurut penilaian validator Ahli Materi Pendidikan Islam, Ahli Media Pembelajaran, Ahli Bahasa, dan Guru bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam.
Respons pelajar terhadap bahan bacaan yang dikembangkan sangat baik. Bahan bacaan yang telah dihasilkan memenuhi kategori sangat efektif baik dalam meningkatkan hasil belajar kognitif maupun dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai pendidikan multikultural yang Islami pada pelajar dan sangat praktis dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran, sangat praktis dari penilaian guru dan praktis dari penilaian pelajar. Dapat disimpulkan bahwa produk bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam berbasis Pendidikan multikultural di Madrasah Ibtidaiyah yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik ditinjau dari aspek validitas, praktikalitas dan efektifitas sehingga sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran, papar Promovendus Taupik Lubis.
Prof Dede Rosyada mengapresiasi Dr Taupik Lubis dengan karya penelitian yang bisa digunakan sebagai bahan ajar model Sejarah Kebudayaan Islam mulai jaman Nabi dan sahabatnya untuk membentuk Iman, Taqwa dan aklak mulia peserta didik, khususnya siswa Madrasah Ibtidaiyah.
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Pendidikan Multikultural yang disusun juga untuk membangun sikap perilaku peserta didik dalam meningkatkan toleransi dan saling pengertian berdasarkan tema-tema sejarah, sehingga cara tersebut menjadi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah, dan buku ini sangat bermanfaat serta bisa diteruskan ke Kementerian Agama, untuk digunakan dalam pendidikan Agama Islam dari Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah, ungkap Prof Dede Rosyada.
Sementara Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan juga mengaku bersyukur hari UID Kembali meluluskan mahasiswa program Doktor Pendidikan Agama Islam, yang ke 67, dimana Dr Taupik Lubis dalam disertasinya meneliti tentang Pengembangan bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam, dalam mendukung materi Pendidikan Agama Islam khususnya di Madrasah, dimana belajar Sejarah Kebudayaan Islam harus mempunyai nilai lebih, serta mudah dipahami serta menarik. Karena pendidikan sejarah selama ini dianggap sangat membosankan, dan mungkin dalam penyampaiannya materi tidak optimal.
Namun apa yang disampaikan Dr Taupik dalam desertasinya memberikan warna baru, dengan merubah materi-materi dengan cara lebih mudah dimengerti dan dipahami peserta didik, ungkapnya. (Red)
Bertempat di Aula Masjid Bab Al-Rusydi Kampus Universitas Islam Jakarta (UID), pada Selasa 21 Januari 2025, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, Promovendus Taupik Lubis, mengikuti ujian Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Jakarta. Dan Desertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sidang Terbuka, guna memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam tersebut, dengan judul "Pengembangan Bahan Bacaan Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Pendidikan Multikultural Di Madrasah Ibtidaiyah",
Dalam ujian Desertasi Promovendus Taupik Lubis, diuji oleh beberapa profesor, diantaranya, Ketua penguji, Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si. (Rektor/ Guru Besar Universitas Islam Jakarta). Sekretaris Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. (Ka. Prodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta), Anggota, Assoc. Prof. Dr. Sutardjo Atmowidjoyo (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta). Prof. Dr. Murodi, M.Ag. (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta). Dr. Atabik Luthfi, Lc. MA. (Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Jakarta) serta Penguji Luar, Prof. Dr. Bunyamin, M.Pd.I (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA).
Dalam paparannya, Promovendus Taupik Lubis mengungkapkan bahwa Memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai multikulturalisme berbasis ajaran Islam pada tataran Pendidikan dasar adalah hal yang penting dalam upaya mendukung program moderasi beragama yang tengah digencarkan Kementerian Agama RI. Hal itu merupakan bagian dari modal dasar bagi bangsa kita untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam berbasis Pendidikan multikultural di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang terdiri dari 5 tahap yakni: 1) Penelitian dan Pengumpulan Informasi: 2) Membuat Perencanaan (desain) Produk: 3) Mengembangkan Produk: 4) Melakukan Uji Coba Awal, Revisi Produk dari Hasil Uji Coba Awal, Uji Coba Lapangan Utama, 5) Melakukan Evaluasi dan Revisi.
Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, validasi, angket, dokumentasi, tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Produk yang dihasilkan telah melewati beberapa kali uji validasi oleh beberapa orang ahli, dan diuji coba di Madrasah Ibtidaiyah obyek penelitian. Uji coba terbatas pertama dilakukan pada tiga orang pelajar dengan tingkat hasil belajar yang berbeda di kelas 6. Uji coba terbatas kedua dilakukan pada kelompok kecil pelajar kelas 6 yang dipilih secara acak. Uji coba lapangan dilakukan pada pelajar kelas 6 dengan jumlah subjek 29 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan bacaan yang dikembangkan memenuhi kategori sangat valid berdasarkan kriteria validitas menurut penilaian validator Ahli Materi Pendidikan Islam, Ahli Media Pembelajaran, Ahli Bahasa, dan Guru bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam.
Respons pelajar terhadap bahan bacaan yang dikembangkan sangat baik. Bahan bacaan yang telah dihasilkan memenuhi kategori sangat efektif baik dalam meningkatkan hasil belajar kognitif maupun dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai pendidikan multikultural yang Islami pada pelajar dan sangat praktis dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran, sangat praktis dari penilaian guru dan praktis dari penilaian pelajar. Dapat disimpulkan bahwa produk bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam berbasis Pendidikan multikultural di Madrasah Ibtidaiyah yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik ditinjau dari aspek validitas, praktikalitas dan efektifitas sehingga sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran, papar Promovendus Taupik Lubis.
Prof Dede Rosyada mengapresiasi Dr Taupik Lubis dengan karya penelitian yang bisa digunakan sebagai bahan ajar model Sejarah Kebudayaan Islam mulai jaman Nabi dan sahabatnya untuk membentuk Iman, Taqwa dan aklak mulia peserta didik, khususnya siswa Madrasah Ibtidaiyah.
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Pendidikan Multikultural yang disusun juga untuk membangun sikap perilaku peserta didik dalam meningkatkan toleransi dan saling pengertian berdasarkan tema-tema sejarah, sehingga cara tersebut menjadi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah, dan buku ini sangat bermanfaat serta bisa diteruskan ke Kementerian Agama, untuk digunakan dalam pendidikan Agama Islam dari Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah, ungkap Prof Dede Rosyada.
Sementara Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan juga mengaku bersyukur hari UID Kembali meluluskan mahasiswa program Doktor Pendidikan Agama Islam, yang ke 67, dimana Dr Taupik Lubis dalam disertasinya meneliti tentang Pengembangan bahan bacaan Sejarah Kebudayaan Islam, dalam mendukung materi Pendidikan Agama Islam khususnya di Madrasah, dimana belajar Sejarah Kebudayaan Islam harus mempunyai nilai lebih, serta mudah dipahami serta menarik. Karena pendidikan sejarah selama ini dianggap sangat membosankan, dan mungkin dalam penyampaiannya materi tidak optimal.
Namun apa yang disampaikan Dr Taupik dalam desertasinya memberikan warna baru, dengan merubah materi-materi dengan cara lebih mudah dimengerti dan dipahami peserta didik, ungkapnya. (Red)