Senin | 04 November 2024 12:38:40 WIB
NASIONAL
WISUDA UNINDRA 94, LL-DIKTI WILAYAH III JAKARTA APRESIASI KEBERHASILAN WISUDAWAN
RAKYATNASIONAL.COM,- WISUDA UNINDRA 94, LL-DIKTI WILAYAH III JAKARTA APRESIASI KEBERHASILAN WISUDAWAN
Disela prosesi Wisuda Unindra ke 94 di Sasono Utomo TMII, Kepala LL-DIKTI Wilayah III Jakarta yang diwakili Taufan S Pranggono, S.Kom.M.Si. mengapresiasi keberhasilan yang diraih oleh wisudawan dan wisudawati, tentu keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan ketekunan belajar, selama menempuh pendidikan di kampus UNINDRA. Semangat belajar wisudawan sebagai pondasi untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dimasa depan.
Dibagian lain Taufan mengungkapkan, bahwa Indonesia merupakan negara yang akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk produktif melanpau penduduk yang tidak produktif, bonus demografi menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan. Bonus demografi ini jelas memberikan kesempatan yang sangat besar bagi kita untuk bisa hidup sejahtera dan makmur, namun hal tersebut bisa terwujud apabila kita semua dapat mengelola sumber daya manusia yang ada secara optimal.
Kita semua mengetahui, melalui pendidikan kita dapat meningkat kualitas sumber daya manusia oleh karenanya keberhasilan kalian meraih gelar Sarjana dan Magister di Unindra, akan menjadi modal penting untuk menghasilkan sumber daya manusia berkompeten dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Namun demikian memiliki gelar sarjana belum cukup untuk memanfaatkan bonus demografi dengan optimal, sebagai sarjana yang unggul dan kompeten, kompetitif, artinya kalian harus menyiapkan diri dari aspek pengetahuan, ketrampilan, potensi sosial yang dibutuhkan dalam pasar kerja di era akan dating, pintanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP-PT) PGRI Jakarta, Drs H Diding Zainudin, MM yang mengapresiasi seluruh Pimpinan, Dosen serta Mahasiswa Unindra, sehingga saat ini Unindra telah menambah 4 Prodi baru, bahkan Unindra diperdaya pemerintah untuk membuka program S3, hal ini menjadikan perguruan tinggi PGRI pertama dari seluruh perguruan tinggi PGRI dari seluruh Indonesia, yang membuka program Doktor (S3), untuk itu kami mengapresiasi bapak Rektor bersama para dosen dan jajarannya.
Kita bersyukur Unindra telah meraih berbagai prestasi baik ditingkat provinsi maupun nasional, ini berkat kerja keras seluruh civitas Unindra, dan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, Unindra telah berpartisipasi dalam pelestarian seni budaya, melalui pergelaran Wayang Kulit, bekerjasama dengan TVRI ini wujud kepedulian sosial. Bahkan telah mensosialisasikan Wayang Kulit ke berbagai negara di ASIA maupun Eropa, sehingga UNINDRA semakin dikenal secara Global.
Unindra juga mendapat kepercayaan dari masyarakat dan Unindra telah mencapai berbagai prestasi baik tingkat propinsi maupun nasional salah satunya Unindra mendapat penghargaan turut mengentaskan kemiskinan di DKI Jakarta.
dan bagi para Wisudawan yang akan masuk di dunia kerja hendaknya bisa melakukan adaptasi, dan lakukan penyesuaian sebagaimana hasil pembelajaran di Unindra, untuk bisa sampai pada peningkatan kualitas dan integritas, bangunlah suasana yang kondusif penuh kepekaan di lingkungan kita, bangun juga sikap rendah hati, pintanya.
Sementara dalam laporan akademik, Rektor UNINDRA, Prof. H Sumaryoto mengaku bersyukur bahwa dalam acara wisuda yang ke 94 ini diikuti 1.100 wisudawan program Sarjana dan Pascasarjana.
Prof Sumaryoto juga mengapresiasi Pemerintahan yang baru, saat ini telah memiliki tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Kebudayaan. dengan adanya kementerian tersebut apapun pasti ada pertimbangan yang matang, sehingga diharapkan dunia Pendidikan semakin baik.
Yang penting dengan di pecahnya kembali Kementeriaan Pendidikan, kami berharap pengaturan pendidikan, khusus pendidikan tinggi lebih bermartabat dan memperhatikan kepentingan masyarakat, seorang Menteri Pembantu Presiden dan masalah pendidikan tercantum dalam UUD 1945 disana ditentukan negara, pemerintah berkewajiban mencerdaskan Bangsa.
Lebih lanjut , Rektor Unindra, mengatakan seberapa jauh peraturan itu berpihak kepada masyarakat dalam rangka pengentasan kebodohan. Disisi lain dalam pidatonya Prof Sumaryoto, Unindra berdiri pada 6 September 2004 kala itu baru punya satu gedung, di Tanjung Barat. kemudian berkembangan dan berkembang terus, tahun berikutnya membangun Unit 2 dan tahun selanjutnya membangun Unit 3 tahun 1998 dan di tahun 2010 membangun 3 unit dan tahun 2015 membangun unit 7, tahun berikutnya nembangun Unit 8, dan saat ini sedang diproses untuk membangun unit Untuk program doktor dan di sawangan kampus C, sudah selesai dibangun dengan 12 gedung, jelasnya.
Pada saat ditunjuk memimpin Unindra, Saya merujuk pada aturan - aturan Islam, yaitu Allah akan memudahkan urusan kita, apabila kita memudahkan urusan orang lain, kedua dalam menuntut ilmu adalah kewajiban, dan apabila kita terus menuntut ilmu, maka akan ditinggikan derajat seseorang karena ilmunya, ketiga Rosulullah Bersabda, bahwa sebaik-baiknya manusia, yaitu manusia yang bermanfaat untuk orang lain, dari tiga rujukan ini, kami terapkan, bahwa penyelenggaraan pendidikan Unindra tidak boleh memberatkan, logikanya kalau Allah sendiri mewajibkan menuntut ilmu, tidak tepat dan keliru dana pendidikan itu mahal, sesuai pembukaan UUD 1945, dan saat ini pendidikan dari SD hingga SMA/K sudah bebas SPP, dan mestinya sampai SPP juga hingga perguruan tinggi, harapnya.
Sementara untuk dosen di Unindra saat 1.129 orang dari jumlah tersebut dosen yang bergelar doktor 167 orang. Permen Non 53 tahun 2023. Tahun ini juga terbit peraturan yang baru, Permen no 44 tahun 2024 yang mengatur tentang gaji dosen atau penghasilan dosen . Jadi yang menjadi masalah besar tentang penghasilan dosen, karena dalam peraturan no 44 ini ditetapkan bahwa penghasilan dosen, atas gaji pokok dan tunjangan yang melekat itu besaran minimal setara dengan upah minimum provinsi (UMP). Kalau kita mengikuti aturan yang baru dengan sangat sangat terpaksa SPP UNINDRA harus naik, untuk mahasiswa lama maupun yang baru dengan kisaran 30 sampai 35 persen, tegas Prof Sumaryoto. (Red)
Disela prosesi Wisuda Unindra ke 94 di Sasono Utomo TMII, Kepala LL-DIKTI Wilayah III Jakarta yang diwakili Taufan S Pranggono, S.Kom.M.Si. mengapresiasi keberhasilan yang diraih oleh wisudawan dan wisudawati, tentu keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan ketekunan belajar, selama menempuh pendidikan di kampus UNINDRA. Semangat belajar wisudawan sebagai pondasi untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dimasa depan.
Dibagian lain Taufan mengungkapkan, bahwa Indonesia merupakan negara yang akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk produktif melanpau penduduk yang tidak produktif, bonus demografi menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan. Bonus demografi ini jelas memberikan kesempatan yang sangat besar bagi kita untuk bisa hidup sejahtera dan makmur, namun hal tersebut bisa terwujud apabila kita semua dapat mengelola sumber daya manusia yang ada secara optimal.
Kita semua mengetahui, melalui pendidikan kita dapat meningkat kualitas sumber daya manusia oleh karenanya keberhasilan kalian meraih gelar Sarjana dan Magister di Unindra, akan menjadi modal penting untuk menghasilkan sumber daya manusia berkompeten dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Namun demikian memiliki gelar sarjana belum cukup untuk memanfaatkan bonus demografi dengan optimal, sebagai sarjana yang unggul dan kompeten, kompetitif, artinya kalian harus menyiapkan diri dari aspek pengetahuan, ketrampilan, potensi sosial yang dibutuhkan dalam pasar kerja di era akan dating, pintanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP-PT) PGRI Jakarta, Drs H Diding Zainudin, MM yang mengapresiasi seluruh Pimpinan, Dosen serta Mahasiswa Unindra, sehingga saat ini Unindra telah menambah 4 Prodi baru, bahkan Unindra diperdaya pemerintah untuk membuka program S3, hal ini menjadikan perguruan tinggi PGRI pertama dari seluruh perguruan tinggi PGRI dari seluruh Indonesia, yang membuka program Doktor (S3), untuk itu kami mengapresiasi bapak Rektor bersama para dosen dan jajarannya.
Kita bersyukur Unindra telah meraih berbagai prestasi baik ditingkat provinsi maupun nasional, ini berkat kerja keras seluruh civitas Unindra, dan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, Unindra telah berpartisipasi dalam pelestarian seni budaya, melalui pergelaran Wayang Kulit, bekerjasama dengan TVRI ini wujud kepedulian sosial. Bahkan telah mensosialisasikan Wayang Kulit ke berbagai negara di ASIA maupun Eropa, sehingga UNINDRA semakin dikenal secara Global.
Unindra juga mendapat kepercayaan dari masyarakat dan Unindra telah mencapai berbagai prestasi baik tingkat propinsi maupun nasional salah satunya Unindra mendapat penghargaan turut mengentaskan kemiskinan di DKI Jakarta.
dan bagi para Wisudawan yang akan masuk di dunia kerja hendaknya bisa melakukan adaptasi, dan lakukan penyesuaian sebagaimana hasil pembelajaran di Unindra, untuk bisa sampai pada peningkatan kualitas dan integritas, bangunlah suasana yang kondusif penuh kepekaan di lingkungan kita, bangun juga sikap rendah hati, pintanya.
Sementara dalam laporan akademik, Rektor UNINDRA, Prof. H Sumaryoto mengaku bersyukur bahwa dalam acara wisuda yang ke 94 ini diikuti 1.100 wisudawan program Sarjana dan Pascasarjana.
Prof Sumaryoto juga mengapresiasi Pemerintahan yang baru, saat ini telah memiliki tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Kebudayaan. dengan adanya kementerian tersebut apapun pasti ada pertimbangan yang matang, sehingga diharapkan dunia Pendidikan semakin baik.
Yang penting dengan di pecahnya kembali Kementeriaan Pendidikan, kami berharap pengaturan pendidikan, khusus pendidikan tinggi lebih bermartabat dan memperhatikan kepentingan masyarakat, seorang Menteri Pembantu Presiden dan masalah pendidikan tercantum dalam UUD 1945 disana ditentukan negara, pemerintah berkewajiban mencerdaskan Bangsa.
Lebih lanjut , Rektor Unindra, mengatakan seberapa jauh peraturan itu berpihak kepada masyarakat dalam rangka pengentasan kebodohan. Disisi lain dalam pidatonya Prof Sumaryoto, Unindra berdiri pada 6 September 2004 kala itu baru punya satu gedung, di Tanjung Barat. kemudian berkembangan dan berkembang terus, tahun berikutnya membangun Unit 2 dan tahun selanjutnya membangun Unit 3 tahun 1998 dan di tahun 2010 membangun 3 unit dan tahun 2015 membangun unit 7, tahun berikutnya nembangun Unit 8, dan saat ini sedang diproses untuk membangun unit Untuk program doktor dan di sawangan kampus C, sudah selesai dibangun dengan 12 gedung, jelasnya.
Pada saat ditunjuk memimpin Unindra, Saya merujuk pada aturan - aturan Islam, yaitu Allah akan memudahkan urusan kita, apabila kita memudahkan urusan orang lain, kedua dalam menuntut ilmu adalah kewajiban, dan apabila kita terus menuntut ilmu, maka akan ditinggikan derajat seseorang karena ilmunya, ketiga Rosulullah Bersabda, bahwa sebaik-baiknya manusia, yaitu manusia yang bermanfaat untuk orang lain, dari tiga rujukan ini, kami terapkan, bahwa penyelenggaraan pendidikan Unindra tidak boleh memberatkan, logikanya kalau Allah sendiri mewajibkan menuntut ilmu, tidak tepat dan keliru dana pendidikan itu mahal, sesuai pembukaan UUD 1945, dan saat ini pendidikan dari SD hingga SMA/K sudah bebas SPP, dan mestinya sampai SPP juga hingga perguruan tinggi, harapnya.
Sementara untuk dosen di Unindra saat 1.129 orang dari jumlah tersebut dosen yang bergelar doktor 167 orang. Permen Non 53 tahun 2023. Tahun ini juga terbit peraturan yang baru, Permen no 44 tahun 2024 yang mengatur tentang gaji dosen atau penghasilan dosen . Jadi yang menjadi masalah besar tentang penghasilan dosen, karena dalam peraturan no 44 ini ditetapkan bahwa penghasilan dosen, atas gaji pokok dan tunjangan yang melekat itu besaran minimal setara dengan upah minimum provinsi (UMP). Kalau kita mengikuti aturan yang baru dengan sangat sangat terpaksa SPP UNINDRA harus naik, untuk mahasiswa lama maupun yang baru dengan kisaran 30 sampai 35 persen, tegas Prof Sumaryoto. (Red)