RAKYATNASIONAL.COM
FOLLOW BNC Like Like Like Like
Sabtu | 27 Juli 2024 11:19:25 WIB

NASIONAL

Sarasehan Tokoh se-Jawa Tengah, Kolaborasi Perantau Demi Membantu Sesama dan Memajukan Jateng

REDAKSI - RAKYATNASIONAL.COM
Sarasehan Tokoh se-Jawa Tengah, Kolaborasi Perantau Demi Membantu Sesama dan Memajukan Jateng
RAKYATNASIONAL.COM,- Sarasehan Tokoh se-Jawa Tengah, Kolaborasi Perantau Demi Membantu Sesama dan Memajukan Jateng

Bertempat di Joglo Jend TNI (Purn) Wiranto, Cipayung Jakarta Timur, pada Jumat, 26 juli 2024 Perkumpulan Perantau Jawa Tengah (PPJT) menggelar acara sarasehan tokoh se-Jawa Tengah. sarasehan tersebut mengusung tema "Kolaborasi Perantau Demi Membantu Sesama dan Memajukan Jateng".

Kegiatan yang juga wujud Silaturahmi tersebut, dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina PPJT, Kanjeng Pangeran Aryo Adipati Jend TNI (Purn) H Wiranto,SH. S.I.P. MM, Jenderal (Purn) Museno, Drs. H Hendardji Soepandji SH, Azet Gunawan, Sarindro (Kepala Badan Penghubung Anjungan Jawa Tengah), Ketua Umum PPJT, KRT.Drs.H Leles Sudarmanto Dipuro,MM.MBA, Sekjen Nick Nurrachman beserta jajaran dan para tokoh Jawa Tengah. Kegiatan yang dimulai dengan ramah tamah dengan diiringi oleh Karawitan dari SMK Citra Nusantara Tangerang menambah semarak dan meriah acara sarasehan. Serta dalam sarasehan tersebut seluruh tamu undangan mendengar wejangan dari para sesepuh Tokoh Jawa Tengah, agar para tokoh Jawa Tengah di perantauan dapat lebih bermanfaat bagi warga Jawa Tengah.

Juga hadir Tokoh Muda Banyumas yang selalu Nguri-uri Budaya, Kol AU Senohadi (Kolonel Aktif) yang juga disebut Ramane Wong ngapak Banyumas serta hadir Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah Dr Hj Eko Suwarni SH,MH yang selalu mensupport kegiatan warga Jawa Tengah di perantauan.

Dr Hj Eko Suwarni SH.MH merupakan Jaksa Utama Kejaksaan Agung yang diperbantukan di Kementerian PUPR. Yang sepanjang karirnya sebagai Jaksa, juga menorehkan prestasi seperti ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan eksekusi mati terpidana kasus narkoba, penanganan kasus terorisme, penanganan kasus bansos di Kementerian Pertanian, hingga mengawal proyek-proyek strategis di kementerian dan lembaga.

KPAA Jenderal TNI (Purn) H Wiranto dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada para hadirin di Joglo ini dan mengucapkan selamat datang di Joglo kami, kepada semua pihak yang telah hadir baik para sesepuh, pengurus Paguyuban maupun Tokoh-tokoh dari Jawa Tengah.

“Selamat Datang Sugeng Mangayubagyo di Pendopo Joglo ini di Bambu Apus, sejarahnya sangat panjang Joglo atau Pendopo ini saya bangun pada Tahun 1996, saat saya menjabat Panglima Kostrad dan hampir semua pemimpin Negara atau Presiden sudah datang kependopo ini, dari Jaman Presiden Megawati, Presiden SBY dan Gusdur hingga Presiden Jokowi serta Presiden Terpilih Prabowo Subianto, pernah rawuh di Pendopo ini. dan saya berharap yang pada hadirin semua bisa menjadi “Penggede” untuk memimpin di daerah atau nasional”, ucapnya penuh Doa.

Jadi kembali ke Paguyuban Jawa Tengah, bahwa betul yang tidak bisa lepas dari Budaya Bangsa Indonesia, banyak orang terutama orang asing sangat heran kepada Indonesia, yang begitu banyak suku namun bisa rukun, sedang banyak negara yang dihuni sedikit etnis atau suku, tapi tidak bisa rukun. hal ini tidak lepas dari peranan Paguyuban yang mengedepankan sikap “Guyub Gayeng Selawase” dan Jawa Tengah merupakan Pusat Budaya luhur yang guyub rukun ada dikita, maka mari kita jaga Persatuan dan Kesatuan, yang mana kita kemaren di hadapkan dengan arena pilihan Pilpres dan Pileg, sebentar lagi kita ada pilihan kepala daerah, dan saya berharap kita jangan sampai menganggu keguyuban kita sebagai anggota Paguyuban Jawa Tengah, tamba KPAA Jenderal TNI (Purn) H Wiranto.

Ketum PPJT, KRT. Drs. H Leles Sudarmanto Dipuro, MM. MBA dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan tokoh dari Jawa Tengah sehingga acara ini bisa terselenggara dengan harapan bisa membawa dan menghasilkan program yang bisa kita jalankan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan warga Jawa Tengah khususnya, dan warga nasional pada umumnya.

“Matursembah nuwun kepada senior saya Bapak Jenderal TNI Wiranto yang selalu saya repotkan dan telah memberikan fasilitas tempat ini dan segala ugorampenya, dan beliau tidak pernah lelah mengawal Paguyuban Jawa Tengah selama 25 tahun terus menerus, saya di backup luar biasa, beliau mari dalam forum ini kita hasilkan sebuah gagasan program yang baik, yang membawa Kebaikan dan kesejahteraan untuk warga Jawa Tengah”, pintanya.

Usia PJT telah menginjak 28 tahun. Telah banyak memberikan sumbangsih bagi sesama warga masyarakat. Pengurus telah datang dan pergi. Berganti tiap masa bakti. Namun tujuan tetap teguh. Perkumpulan Perantau Jawa Tengah atau PPJT berkantor pusat di Jakarta dan telah memiliki cabang di beberapa provinsi dan perwakilan di beberapa negara. bahkan telah memperoleh pengakuan manajemen mutu dengan diperolehnya ISO9001.2016. Organ perkumpulan berupa Pengurus dan diawasi oleh Dewan Pengawas yang diketuai bapak Frahma Alamiarso.

Pengurus terdiri atas Ketua umum, dan 3 WKU, Sekjen dan Bendahara Umum yang didukung oleh 15 ketua bidang. Bidang Orta, Komunitas, Advokasi, Legal, Perempuan dan Anak, Pemuda olah raga anti narkoba, Sosial Keagamaan, Senibudaya, Pendidikan dan Advokasi, UMKM, Humas, Energi Lingkungan, Perekonomian, dll. Program kerja PPJT tahunan disusun berpedoman pada Rencana Kerja dan Anggaran Paguyuban.

Dengan slogan Guyub Gayeng Saklawase, kita berkumpul, berkreasi, berkegiatan demi migunani tumrap wong liyan. Kegiatan sosial kemanusian, seni budaya, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, kerjasama, lingkungan dan lain sebagainya tak terhitung jumlahnya. Kita telah mensukeskan mudik gratis tiap tahun, pertunjukan seni budaya, donor darah, olah raga, kampanye pemberantasan narkoba, kegiatan keagamaan, pemberdayaan UKM, penghijauan, pelatihan tenaga kerja terampil, pendidikan vokasi, bantuan hukum, dan masih banyak lagi yang tdk dapat kita sebut satu persatu.

Apapun yang kita kerjakan bergotong-royong semata mata bertujuan agar bermanfaat bagi sesama. Membantu mereka yang membutuhkan, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, yang berkuasa membantu rakyatnya. Yang besar membantu yang kecil, yang sehat menolong yang sakit, yang longgar membantu yang sempit. Tentang keuangan. Kita peroleh dari iuran sukarela anggota, donasi dan sponsor. Alhamdullilah saldo saat ini masih ada meskipun seadanya dan tipis. Masalah klasik paguyuban masih sama, ingin banyak berkegiatan namun terkendala dana. Ternyata uang itu tidak penting tapi mutlak. Laporan keuangan disusun tiap tahun secara transparan. Paguyuban memiliki rekening khusus sebagai badan hukum. Sesuai AD/ART, keuangan wajib dilaporkan secara periodik secara transparan. Yang masih perlu bantuan panjenengan sekalian adalah jaringan dan bekerjasama dengan lembaga lembaga lain. Marilah hal ini kita syukuri bersama. Sekecil apapun perbuatan baik kita semoga menjadi amal ibadah kita semua.

Disela acara tersebut, Mayjen. TNI ( purn) Drs.H.Hendardji Soepandji SH. Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara sekaligus Ketua Umum Paguyuban Wong Semarang ( Pawon Semar ) di Jabodetabek, juga mengungkapkan keprihatinannya dengan tiket masuk taman mini Indonesia Indah (TMII) yang tidak terjangkau masyarakat bawah dan memberatkan para seniman maupun Penggiat Seni, untuk itu pihaknya berharap tiket masuk TMII perlu ada kajian serta hitungan ulang oleh pengelola TMII, karena dapat menghambat seniman seniwati, ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan sarasehan yang di pandu oleh sekretaris Paguyuban Jawa Tengah Nick Nurrachman dengan meminta kepada para hadirin untuk menyampaikan gagasan dan masukan untuk membangun Jawa Tengah kedepan.

Hasil dari Sarasehan akan ditindaklanjuti oleh pengurus untuk membuat program dan akan dibentuk tim perumus yang sudah di setujui oleh dewan Pembina dan pengurus. Kegiatan sarasehan Tokoh Jawa Tengah ditutup dengan Foto bersama.(Redaksi)
News Update