RAKYATNASIONAL.COM
FOLLOW BNC Like Like Like Like
Jumat | 08 Juni 2018 03:59:34 WIB

NASIONAL

Untuk Wujudkan Keamanan Maritim, Perlu Kontribusi dan Kerjasama Negara-Negara di Kawasan

REDAKSI - RAKYATNASIONAL.COM
Untuk Wujudkan Keamanan Maritim, Perlu Kontribusi dan Kerjasama Negara-Negara di Kawasan
RAKYATNASIONAL.COM,- Jakarta, RNC.--- Perkembangan Geo-maritim di kawasan yang sangat dinamis, memerlukan kontribusi dan kerjasama negara-negara di kawasan untuk mewujudkan keamanan maritim.

Hal tersebut merupakan pokok materi yang disampaikan oleh Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio, M.M., dalam Kuliah Umum/Ceramah pada PPRA LVIII Tahun 2018, di Jakarta, Kamis (07/06/2018).

Pada kesempatan tersebut, mantan Kasal itu juga menyampaikan enam elemen penting kekuatan laut/maritim atau yang disebut Sea Power.

Adapun elemen pertama yakni Geographical Position (posisi geografis), kemudian Physical Conformation (bentuk fisik), Extent of Territory (luasnya wilayah), Number of Population (jumlah penduduk), National Character (karakter bangsa), dan yang terakir adalah Character of Government (karakter pemerintah).

Menurut Purnawirawan TNI Angkatan Laut berbintang empat tersebut, sikap Indonesia dalam lingkup regional tentang kelautan sesuai Peraturan Presiden Indonesia Nomor 16 Tahun 2017, Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia menimbang bahwa Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat melimpah sehigga perlu dikelola secara optimal dan berkelanjutan.

Menimbang bahwa pengelolaan sumber daya kelautan dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia dan dalam upaya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, lanjutnya.


Sementara itu menyoroti tentang investasi di Sulawesi Utara, katanya, dalam rangka meningkatkan kuaitas infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo dengan pembangunan akses jalan, jalur kereta api dan pelabuhan serta bandara, serta Investasi proyek infrastruktur energi dan pengembangan pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Utara.

Indonesia memanfaatkan OBOR untuk keseimbangan pembangunan Jawa dan Luar Jawa, tutupnya*
News Update