RAKYATNASIONAL.COM
FOLLOW BNC Like Like Like Like
Kamis | 12 September 2019 17:53:10 WIB

PROFIL

Promovenda Siti Rahmi Paparkan Inovasi Model Kemp Dalam Pembinaan Napi

REDAKSI - RAKYATNASIONAL.COM
 Promovenda Siti Rahmi Paparkan Inovasi Model Kemp Dalam Pembinaan Napi
RAKYATNASIONAL.COM,- Didepan Senat UIJ, Promovenda Siti Rahmi Paparkan Inovasi Model Kemp Dalam Pembinaan Mental dan Spiritual Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

Salah satu syarat guna memperoleh Gelar Doktor, adalah mengikuti Ujian Desertasi atas karya ilmiah yang di paparkan dihadapan Dewan Penguji, hal tersebut juga dilakukan oleh Mahasiswa Program Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta, Promovenda Siti Rahma, dengan Desertasi bertema "Inovasi Model Kemp Dalam Pembinaan Mental dan Spiritual Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan", diuji oleh Dewan Penguji diantaranya Prof. Raihan, Prof. Dede Rosyada, Prof. Aziz Fachurozi, Dr. Sutardjo Atmowidjoyo, Penguji luar Prof Aceng Rahmat, dengan Promotor Prof. Dedy Djubaedi, MA dan Dr Farhana, SH,MH.

Promovenda Siti Rahmi, mengaku tertarik melakukan penelitian tentang pembinaan mental dan Spiritual Warga Binaan Lapas atau Narapidana, karena sebagai anak seorang Sipir Lembaga Pemasyarakatan melihat adanya permasalahan pendidikan agama di dalam lapas yang perlu ada perbaikan, dimana seseorang yang telah dijatuhi hukuman atas kesalahannya, harus diperlakukan sebagai warga binaan, dan bukan suatu pembalasan apa yang sudah dilakukan, namun tahanan harus tetap diperlakukan secara manusiawi, dengan pembinaan dan bimbingan agar dapat menyempurnakan, mengembangkan akhlak yang baik.

Warga Binaan Lapas saat masuk Lembaga Pemasyarakatan harus pula diperlakukan secara terpadu antara Pembina dengan yang dibina, serta masyarakat, agar Warga Binaan mampu menyadari kesalahan, mau memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana lagi, sehingga saat keluar dari Lapas, bisa kembali ketengah masyarakat dan dapat berperan aktif dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggungjawab, ungkap Wanita Betawi kelahiran Jakarta, 18 Januari 1982, yang saat ini mengabdikan dirinya sebagai ASN, dan mengajar Agama Islam DPK pada SDIF Assalafy Kebon Nanas Selatan, Cipinang, Jakarta Timur.

Promovenda Siti Rahmi melihat dalam pembelajaran akhlak warga binaan selama ini masih menggunakan modek konvensional, dan pole pembinaan belum diklasifikasikan berdasarkan segi kelompok usia, tindak kejahatan yang dilakukan di masa pidanaannya, bahkan kualitas pembinaan masih kurang pengaruhnya dalam terciptanya kualitas mental spiritual yang baik di masa depan, bahkan sarana prasarana kurang mendukung, oleh karena itu perlunya Inovasi Model Kemp dalam pembinaan Mental dan Spiritual Islam, bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, dan semua telah tertuang dalam desertasi yang diajukan hari ini, ungkap Dr Siti Rhmi, S.Pd, M.Pd.

Berbagai pertanyaan ujian oleh para professor mampu dijawab dengan baik oleh Promovenda, hingga usai siding Dewan Penguji gelar Doktor tersebut, Promovenda Siti Rahmi dinyatakan lulus sebagai Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta, serta meraih nilai "Terpuji/Cumlaude", sujud syukurpun dilakukan atas keberhasilan niat baik dalam upaya turutserta melakukan pembenahan pendidikan agama, dalam merubah akhlak dan spiritual warga binaan Lembaga Pemasyarakatan tersebut.

Rektor UIJ, yang juga Ketua panitia penguji doktor, Prof Raihan, melihat bahwa Desertasi yang diajukan Promovenda Siti Rahma, akan mampu berkontribusi dalam perbaikan pembinaan Narapidana di Lapas, dimana Promovenda melalui penelitian di Lapas, kita harapkan akan memberikan langkah-langkah dengan tulisan-tulisannya, kemudian diberikan kepada pihak-pihak terkait agar bisa diperhatikan, sehingga dalam pembinaan di dalam lapas bisa lebih maksimal.

Kita lihat tadi, bahwa dari keinginan-keinginan penghuni Lapas sudah dimintai beberapa informasi dan lain sebagainya, tentang pembinaan yang selama ini, sehingga dengan temuan-temuan itu, maka tentunya sebagai insan akademis, tentunya dengan teori-teori pendidikan, kita bisa melihat, merefleksikan, modifikasi atau menambah, atau mengubah, atau memperbaiki teori yang ada. Dan banyak hal-hal yang harus kita perbaiki dalam bidang pendidikan, baik formal maupun nonformal, ungkapnya.

Dan selaku Rektor UIJ, kami juga bersyukur atas Gelar Doktor yang diberikan pada Dr Siti Rahma, merupakan doktor Pendidikan Agama Islam UIJ ke 4, dan dalam presentasi hari ini, juga punya nilai inovasi bagi dunia pendidikan, terutama untuk pendidikan nonformal di Lembaga Pemasyarakatan, Bagaimana membina Lembaga Pemasyarakatan dengan pola pendidikan Agama Islam, untuk itu kita berharap Dr Siti Rahma juga memiliki tanggungjawab atas gelar Doktor yang diraih di Universitas Islam Jakarta ini, pinta Prof Raihan.

Sementara ditempat yang sama, Promotor, Prof. Dr. Dedy Djubaedi, MA juga mengungkapkan, bahwa pihaknya bersyukur promovenda Siti Rahma telah melakukan penelitian di Lapas dalam upaya memberbaiki akhlak dan moral warga binaan, apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang kesulitan untuk mendidik bangsa menjadi bangsa yang baik, yang bermoral, yang terhindar dari perbuatan-perbuatan kejahatan. Ini artinya harus ada usaha-usaha, jadi ketika promovenda yang saya bimbing ini, punya niatan untuk menyuguhkan sebuah tema tentang narapidana di lembaga pemasyarakatan, bagi saya ini harus saya apresiasi, karena niatan baik yang ternyata didorong juga secara pribadi, bahwa ayahandanya itu juga pernah bekerja di lembaga pemasyarakatan, jadi disertasi ini menarik untuk inspirasi bagi publik.

Yang kedua adalah sebagai temuan yang nanti bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, untuk melakukan pembinaan-pembinaan dengan model yang ditemukan, yaitu “model Kemp”, kami memberikan penilaian yang baik dengan harapan masyarakat bisa memanfaatkannya di kemudian hari, tegas Prof Dedy Djubaedi. (Pry).
News Update